CELAKANYA MEMPEROLOKKAN SYARIAT ISLAM Part. I



Foto: ‎...:.:.:.:::CELAKANYA MEMPEROLOKKAN SYARIAT ISLAM Part. I:::.:.:.:...
[Bagi mereka yang suka berkata tanpa Ilmu akan sering memahami syariat Islam seperti sebuah barang mainan kata-kata,,,,,,meremehkan dan merendahkan, padahal mereka tidak tahu dengan siapa berhadapan yaitu Allah Subhana Wa Ta'ala yang menentukan ke Islaman mereka apakah masih di akui oleh Nya].

Bismillah,

Ya Ayyuhal Muslimin Wal Muslimah,,,,,,,,,,ketahuilah bahwa sesungguhnya perkataan yang sepele bisa menjerumuskan diri mu ke dalam Jahannam, dan ke Islaman mu dipertaruhkan apakah masih menjadi Agama mu disisi Allah Subhana Wa ta'ala.

Banyak Ummat Islam yang Jahil hanya ikut-ikutan sekedar simpatisan mencari pembenaran, akan hal tetapi meletakkannya diatas sebuah kebencian dan hujatan sehingga membuatnya terlepas dari ke Islamannya. Islam itu tidak diukur dikarenakan pembelaan terhadap Kelompok, Madzhab, Syaikhnya, Habibnya, Tuan Gurunya, Ustadznya, Kiyainya, bahkan Partainya. Akan hal tetapi membela Allah dan Rasul Nya !!! Menolong melindungi ajaran syariat Islam !!!

Seringkali ledakan ejekan dan cacian berbuntut HINA'AN dan OLOKAN dari mereka yang hanya sentimen hanya untuk pembelaan pembenaran, demi sebuah TA'ASSUB (Fanatik) bukan pada tempatnya tanpa mengedepankan berpikiran Ilmiah diatas Al Qur'an dan As Sunnah.

Olokan-olokan mereka diantaranya : CELANA CINGKRANG dan UMMAT BERCELANA SAWAH (Tidak Isbal).

Apakah kalian masih sadar siapa yang dituduh seperti itu, apakah mereka yang sering dituduh dengan nama sekelompok Ummat, atau Allah dan Rasul Nya yang kalian perolok-olokkan dengan kebencian terhadap syariat tersebut ?

Dari Abi Juhaifah Radhiyallahu ‘anhu berkata.
Aku melihat Nabi keluar dengan memakai Hullah Hamro' seakan-akan
saya MELIHAT KEDUA BETISNYA yang sangat putih”. 
[Tirmidzi dalam Sunannya 197, dalam Syamail Muhammadiyah 52, dan Ahmad 4/308]

Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata.
“Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam MEMEGANG OTOT BETISKU lalu bersabda, “Ini merupakan BATAS BAWAH KAIN SARUNG. Jika engkau enggan maka boleh lebih bawah lagi. Jika engkau masih enggan juga, maka tidak ada hak bagi sarung pada mata kaki”.
[Hadits Riwayat. Tirmidzi 1783, Ibnu Majah 3572, Ahmad 5/382, Ibnu Hibban 1447. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah 1765].

'Ubaid bin Khalid Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Tatkala aku sedang berjalan di kota Madinah, tiba-tiba ada seorang di belakangku sambil berkata, "TINGGIKAN SARUNG MU ! Sesungguhnya hal itu LEBIH MENDEKATKAN kepada KETAKWA'AN." Ternyata dia adalah Rasulullah. Aku pun bertanya kepadanya, "Wahai Rasulullah, ini Burdah Malhaa (pakaian yang mahal). Rasulullah menjawab, "Tidakkah pada DIRI KU TERDAPAT TELADAN?" Maka aku melihat SARUNGNYA hingga SETENGAH BETIS”.
[Hadits Riwayat Tirmidzi dalam Syamail 97, Ahmad 5/364. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Mukhtashor Syamail Muhammadiyah, hal. 69].

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu berkata, : "Saya lewat di hadapan Rasulullah sedangkan sarungku terurai, kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menegurku seraya berkata, "Wahai Abdullah, tinggikan sarungmu !" Aku pun meninggikannya. Beliau bersabda lagi, "Tinggikan lagi!" Aku pun meninggikannya lagi, maka semenjak itu aku senantiasa MENJAGA SARUNG KU PADA BATAS ITU. Ada beberapa orang bertanya, "Seberapa tingginya?" "SAMPAI SETENGAH BETIS".
[Hadits Riwayat Muslim 2086. Ahmad 2/33]

Tahukah kalian yang SENANG dan BANGGA memperolok-olokkan orang yang berpakaian TIDAK ISBAL dengan remeh kalian caci maki dengan sebutan CELANA CINGKRANG dan UMMAT BERCELANA SAWAH ??? Apakah kalian tahu hukumnya terhadap mereka yang berpakaian ISBAL !!!

“Dari Mughiroh bin Syu'bah Radhiyallahu ‘anhu, adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Wahai Sufyan bin Sahl ! JANGANLAH KAMU ISBAL, sesungguhnya Allah TIDAK MENYENANGI orang-orang yang ISBAL".
[Hadits Riwayat. Ibnu Majah 3574, Ahmad 4/26, Thobroni dalam Al-Kabir 7909. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah: 2862]

“Dari Abu Dzar bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Ada tiga golongan yang TIDAK AKAN DIAJAK BICARA oleh Allah pada HARI KIAMAT dan BAGI MEREKA AZAB yang pedih. Rasulullah menyebutkan tiga golongan tersebut berulang-ulang sebanyak tiga kali, Abu Dzar berkata : "Merugilah mereka ! Siapakah mereka wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab : "ORANG YANG SUKA MEMANJANGKAN PAKAIANNYA (Isbal), yang suka mengungkit-ungkit pemberian dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu". 
[Hadits Riwayat Muslim 106, Abu Dawud 4087, Nasa'i 4455, Darimi 2608. Lihat Irwa': 900].

“Waspadalah kalian dari ISBAL PAKAIAN, karena hal itu TERMASUK KESOMBONGAN, dan Allah TIDAK MENYUKAI KESOMBONGAN”.
[Hadits Riwayat Abu Dawud 4084, Ahmad 4/65. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah: 770]

“Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda : "Apa saja YANG DI BAWAH KEDUA MATA KAKI di dalam NERAKA". 
[Hadits Riwayat Bukhari 5797, Ibnu Majah 3573, Ahmad 2/96].

Maka siapakah yang telah bersabda diatas tersebut, apakah beliau yang bersabda diatas masih kalian persaksikan sebagai Nabi yang kalian ikuti ? Apakah kalian masih mengaku seorang Muslim dan Muslimah dengan memperolok-olokkan SABDA beliau ?

Urusan memperolok-olokkan syariat Allah Subhana Wa Ta'ala orang Yahudi merupakan biangnya. Celakanya, sikap seperti inilah yang ditiru oleh sebagian Ummat Islam jahil. Mereka menjadikan agama sebagai bahan Olok-olokan. Sebenarnya Yahudi pernah melakukan terhadap Nabi Musa 'Alaihissallam. Allah menceritakannya dalam Kitab Nya.

وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوامِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ . فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلاً غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِّنَ السَّمَآءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman : "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya dengan bersujud, dan katakanlah : "Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik. Lalu orang-orang yang mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zhalim itu siksaan dari langit, karena mereka berbuat fasik. 
[Al Baqarah:58, 59].

Allah berfirman:

وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ . لاَتَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِن نَّعْفُ عَن طَائِفَةٍ مِّنكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab : "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah : "Apakah dengan Allah, ayat-ayat Nya dan Rasul Nya kamu selalu berolok-olok ?". TIDAK USAH KAMU MINTA MAAP, karena KAMU KAFIR sesudah beriman. Jika Kami mema'afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) di sebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. 
[At Taubah:65-66].”

Silahkan kalian teriakkan Allah Subhana Wa Ta'ala dan Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallam caci maki dengan berargumen itu merupakan pendapat WAHHABI, semoga Allah Subhana Wa Ta'ala masih memberikan kesempatan KESADARAN kalian yang mengaku Ummat Islam.

Huallahu A'lam Bishowab.‎ 
 
Bagi mereka yang suka berkata tanpa Ilmu akan sering memahami syariat Islam seperti sebuah barang mainan kata-kata,,,,,,meremehkan dan merendahkan, padahal mereka tidak tahu dengan siapa berhadapan yaitu Allah Subhana Wa Ta'ala yang menentukan ke Islaman mereka apakah masih di akui oleh Nya].

Bismillah,

Ya Ayyuhal Muslimin Wal Muslimah,,,,,,,,,,ketahuilah bahwa sesungguhnya perkataan yang sepele bisa menjerumuskan diri mu ke dalam Jahannam, dan ke Islaman mu dipertaruhkan apakah masih menjadi Agama mu disisi Allah Subhana Wa ta'ala.

Banyak Ummat Islam yang Jahil hanya ikut-ikutan sekedar simpatisan mencari pembenaran, akan hal tetapi meletakkannya diatas sebuah kebencian dan hujatan sehingga membuatnya terlepas dari ke Islamannya. Islam itu tidak diukur dikarenakan pembelaan terhadap Kelompok, Madzhab, Syaikhnya, Habibnya, Tuan Gurunya, Ustadznya, Kiyainya, bahkan Partainya. Akan hal tetapi membela Allah dan Rasul Nya !!! Menolong melindungi ajaran syariat Islam !!!

Seringkali ledakan ejekan dan cacian berbuntut HINA'AN dan OLOKAN dari mereka yang hanya sentimen hanya untuk pembelaan pembenaran, demi sebuah TA'ASSUB (Fanatik) bukan pada tempatnya tanpa mengedepankan berpikiran Ilmiah diatas Al Qur'an dan As Sunnah.

Olokan-olokan mereka diantaranya : CELANA CINGKRANG dan UMMAT BERCELANA SAWAH (Tidak Isbal).

Apakah kalian masih sadar siapa yang dituduh seperti itu, apakah mereka yang sering dituduh dengan nama sekelompok Ummat, atau Allah dan Rasul Nya yang kalian perolok-olokkan dengan kebencian terhadap syariat tersebut ?

Dari Abi Juhaifah Radhiyallahu ‘anhu berkata.
Aku melihat Nabi keluar dengan memakai Hullah Hamro' seakan-akan
saya MELIHAT KEDUA BETISNYA yang sangat putih”.
[Tirmidzi dalam Sunannya 197, dalam Syamail Muhammadiyah 52, dan Ahmad 4/308]

Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata.
“Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam MEMEGANG OTOT BETISKU lalu bersabda, “Ini merupakan BATAS BAWAH KAIN SARUNG. Jika engkau enggan maka boleh lebih bawah lagi. Jika engkau masih enggan juga, maka tidak ada hak bagi sarung pada mata kaki”.
[Hadits Riwayat. Tirmidzi 1783, Ibnu Majah 3572, Ahmad 5/382, Ibnu Hibban 1447. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah 1765].

'Ubaid bin Khalid Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Tatkala aku sedang berjalan di kota Madinah, tiba-tiba ada seorang di belakangku sambil berkata, "TINGGIKAN SARUNG MU ! Sesungguhnya hal itu LEBIH MENDEKATKAN kepada KETAKWA'AN." Ternyata dia adalah Rasulullah. Aku pun bertanya kepadanya, "Wahai Rasulullah, ini Burdah Malhaa (pakaian yang mahal). Rasulullah menjawab, "Tidakkah pada DIRI KU TERDAPAT TELADAN?" Maka aku melihat SARUNGNYA hingga SETENGAH BETIS”.
[Hadits Riwayat Tirmidzi dalam Syamail 97, Ahmad 5/364. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Mukhtashor Syamail Muhammadiyah, hal. 69].

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu berkata, : "Saya lewat di hadapan Rasulullah sedangkan sarungku terurai, kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menegurku seraya berkata, "Wahai Abdullah, tinggikan sarungmu !" Aku pun meninggikannya. Beliau bersabda lagi, "Tinggikan lagi!" Aku pun meninggikannya lagi, maka semenjak itu aku senantiasa MENJAGA SARUNG KU PADA BATAS ITU. Ada beberapa orang bertanya, "Seberapa tingginya?" "SAMPAI SETENGAH BETIS".
[Hadits Riwayat Muslim 2086. Ahmad 2/33]

Tahukah kalian yang SENANG dan BANGGA memperolok-olokkan orang yang berpakaian TIDAK ISBAL dengan remeh kalian caci maki dengan sebutan CELANA CINGKRANG dan UMMAT BERCELANA SAWAH ??? Apakah kalian tahu hukumnya terhadap mereka yang berpakaian ISBAL !!!

“Dari Mughiroh bin Syu'bah Radhiyallahu ‘anhu, adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Wahai Sufyan bin Sahl ! JANGANLAH KAMU ISBAL, sesungguhnya Allah TIDAK MENYENANGI orang-orang yang ISBAL".
[Hadits Riwayat. Ibnu Majah 3574, Ahmad 4/26, Thobroni dalam Al-Kabir 7909. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah: 2862]

“Dari Abu Dzar bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Ada tiga golongan yang TIDAK AKAN DIAJAK BICARA oleh Allah pada HARI KIAMAT dan BAGI MEREKA AZAB yang pedih. Rasulullah menyebutkan tiga golongan tersebut berulang-ulang sebanyak tiga kali, Abu Dzar berkata : "Merugilah mereka ! Siapakah mereka wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab : "ORANG YANG SUKA MEMANJANGKAN PAKAIANNYA (Isbal), yang suka mengungkit-ungkit pemberian dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu".
[Hadits Riwayat Muslim 106, Abu Dawud 4087, Nasa'i 4455, Darimi 2608. Lihat Irwa': 900].

“Waspadalah kalian dari ISBAL PAKAIAN, karena hal itu TERMASUK KESOMBONGAN, dan Allah TIDAK MENYUKAI KESOMBONGAN”.
[Hadits Riwayat Abu Dawud 4084, Ahmad 4/65. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah: 770]

“Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda : "Apa saja YANG DI BAWAH KEDUA MATA KAKI di dalam NERAKA".
[Hadits Riwayat Bukhari 5797, Ibnu Majah 3573, Ahmad 2/96].

Maka siapakah yang telah bersabda diatas tersebut, apakah beliau yang bersabda diatas masih kalian persaksikan sebagai Nabi yang kalian ikuti ? Apakah kalian masih mengaku seorang Muslim dan Muslimah dengan memperolok-olokkan SABDA beliau ?

Urusan memperolok-olokkan syariat Allah Subhana Wa Ta'ala orang Yahudi merupakan biangnya. Celakanya, sikap seperti inilah yang ditiru oleh sebagian Ummat Islam jahil. Mereka menjadikan agama sebagai bahan Olok-olokan. Sebenarnya Yahudi pernah melakukan terhadap Nabi Musa 'Alaihissallam. Allah menceritakannya dalam Kitab Nya.

وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوامِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ . فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلاً غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِّنَ السَّمَآءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman : "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya dengan bersujud, dan katakanlah : "Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik. Lalu orang-orang yang mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zhalim itu siksaan dari langit, karena mereka berbuat fasik.
[Al Baqarah:58, 59].

Allah berfirman:

وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ . لاَتَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِن نَّعْفُ عَن طَائِفَةٍ مِّنكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab : "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah : "Apakah dengan Allah, ayat-ayat Nya dan Rasul Nya kamu selalu berolok-olok ?". TIDAK USAH KAMU MINTA MAAP, karena KAMU KAFIR sesudah beriman. Jika Kami mema'afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) di sebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.
[At Taubah:65-66].”

Silahkan kalian teriakkan Allah Subhana Wa Ta'ala dan Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallam caci maki dengan berargumen itu merupakan pendapat WAHHABI, semoga Allah Subhana Wa Ta'ala masih memberikan kesempatan KESADARAN kalian yang mengaku Ummat Islam.

Huallahu A'lam Bishowab
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Hidayatullah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger